Selasa, 03 April 2012
Minggu, 25 Maret 2012
Ketika Murabbi Melarang Binaannya Aktif Di Kampus
24/3/2012 | 02 Jumada al-Ula 1433 H | Hits: 906
Oleh: Deddy Sussantho Hendaknya kita juga belajar mengenal mutarabbi (binaan) kita secara mendalam dan objektif. Juga mendudukkan mereka sebagaimana mestinya, mendengar dan mempertimbangkan suaranya, serta menghargai keberadaannya. Bagaimanapun objek tarbiyah dan dakwah ini adalah manusia. Maka sudah sepatutnya kita memanusiakan mereka, bukan menganggap mereka milik kita yang bisa kita perlakukan apa saja tanpa dasar yang syar’i.
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai murabbi untuk mengarahkan mereka kepada perbaikan dan kebaikan. Karena memang tujuan tarbiyah (baca: halaqah) adalah menggiring seseorang untuk menjadi seorang muslim yang saleh dan muslih. Lebih jelas lagi dalam buku “114 Tips Menjadi Murabbi Sukses”, Ustadz Satria Hadi Lubis menyebutkan empat poin yang menjadi tujuan halaqah:
- Tercapainya sepuluh muwashafat tarbiyah
- Tercapainya ukhuwah islamiyah
- Tercapainya produktivitas dakwah
- Tercapainya pengembangan potensi mad’u (binaan)
Kita memahami bahwa di manapun, baik sekolah dan kampus, sama-sama memerlukan SDM sebagai penggerak roda dakwahnya. Untuk itu biarkan mereka berkembang, mempelajari medan dakwah kampus dengan terlibat di dalamnya. Karena di sinilah letak pembelajaran bagi mereka untuk menjadi lebih dewasa dalam menyikapi perubahan iklim dakwah yang berbeda dengan dakwah sekolah.
Biarlah mereka melebarkan sayap dakwah di manapun mereka berada. Karena itu baik untuk mereka. Tugas kita adalah menguatkan mereka, bukan melemahkan dengan melarang mereka aktif di kampus. Kalaupun kita khawatir nantinya mereka tidak fokus dan lemah untuk memegang amanah lebih, di situlah kita harusnya mengarahkan mereka agar dapat konsisten dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap konsekuensi pilihan-pilihan mereka. Biarkan mereka mengambil keputusan sendiri tanpa perlu kita intervensi.
Bagaimana kalau mereka salah ambil keputusan? Saat itulah mereka belajar. Seperti kata Mario Teguh, “Karena lebih cepat seseorang merasakan kesalahan, lebih cepat pula ia belajar untuk menjadi benar.” Bayangkan jika kita menjadi orang tua, lalu anak bayi kita selalu kita gendong karena tidak tega melihatnya terjatuh ketika belajar berjalan. Alhasil, sampai dewasa pun mereka tidak akan bisa berjalan. Oleh sebab itu, selama dalam ranah kebaikan biarkan saja mereka berekspresi seoptimal mungkin.
“Murabbi harus mendidik binaannya agar memahami cara beramal jama’i atau tabiat amal dalam sebuah jama’ah serta tuntutan-tuntutan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi, agar terjamin keselamatan dalam perjalanan, potensi tersatukan, dan produktivitas dapat ditingkatkan.” [Mustafa Masyhur]
Ya, kita perlu menanamkan kepemahaman kepada mereka, bukan menyuntikkan paham ketaatan yang dibangun melalui taklid buta atau mengultuskan murabbi. Jika begitu, mereka akan berpikir murabbi adalah segalanya dan apa yang dikatakan murabbi adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.
Hal ini selaras dengan yang disampaikan Ustadz Eko Novianto dalam bukunya “Sudahkah Kita Tarbiyah?” terkait beberapa hal yang menjadi penyebab kegagalan tarbiyah:
- Tarbiyah dipandang semata-mata sebagai transfer materi.
- Persepsi bahwa murabbi adalah segalanya bagi mad’u. Rasanya aib jika mad’u memiliki kompetensi yang lebih baik daripada murabbi dalam beberapa bidang.
- Tarbiyah dianggap sebagai proses indoktrinasi dan dominasi. Murabbi mempersepsikan keberhasilan tarbiyah adalah ketika mad’u memiliki ‘kesetiaan’ dan menjadi pendukung murabbi.
- Sistematika dan metodologi tarbiyah dipersepsikan sebagai hal yang baku.
- Kecenderungan untuk melakukan ‘kloning’ murabbi. Sehingga yang menjadi muwashafat adalah apakah mad’u memiliki hobi, selera, atau kecenderungan yang sama dengan murabbi-nya atau belum.
Kalaupun mereka merasa sanggup berdiri di dua kaki dakwah, mengapa kita harus mengamputasi kemampuan mereka? Bukankah dakwah kampus akan menjadikan binaan kita lebih berkembang nantinya?
Jangan sampai mereka merasa sulit berdakwah lantaran kita kurang peka dan subjektif dalam menilai mereka. Selama mereka mampu memberikan kontribusi yang terbaik di jalan dakwah ini, kitalah yang seharusnya berada di garis terdepan untuk mendukung mereka, bukan malah melarang mereka.
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” [QS. Ali Imran (3): 159]
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” [QS. An-Nahl (16): 125]
Di sisi lain, kita memang memiliki hak untuk ditaati dan di-tsiqah-i oleh binaan kita. Karena bagaimanapun, selain sebagai guru dan sahabat, diri kita juga berperan sebagai pemimpin dan orang tua bagi mereka. Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah ketika kita kurang bisa menempatkan hak dan kewajiban kita sebagai murabbi secara proporsional. Apalagi memanfaatkan hak ini untuk menyalurkan keegoisan pribadi yang tidak syar’i.
Ketika kita membangun kepemahaman dan cara berpikir yang benar kepada binaan kita, insya Allah ketaatan dan ke-tsiqah-an akan terbangun dengan sendirinya, tanpa perlu kita minta. Mereka pun mengerti seperti apa arahan kita yang perlu ditaati dan mana yang perlu dikritisi.
Sekali lagi Ustadz Satria Hadi Lubis menuturkan, “Budaya kritik harus ditumbuhkan secara timbal balik dalam halaqah. Bukan hanya Anda yang berani mengkritik mad’u, tapi juga mad’u berani mengkritik murabbi-nya. Namun budaya kritik ini perlu dilakukan dalam suasana kasih sayang, kebenaran dan kesabaran. Seringkali budaya kritik ini padam dalam halaqah karena sikap murabbi yang otoriter, posesif, merasa diri paling benar dan cepat tersinggung jika dikritik. Akhirnya, mad’u jadi enggan mengkritik murabbi-nya. Apa akibatnya? Akibatnya, mad’u menjadi orang yang tidak percaya diri mengkritik dan menyampaikan pendapat. Murabbi juga menjadi tidak tahu diri. Tidak tahu apakah dirinya benar atau salah dalam membina mad’u-nya. Tidak tahu apakah dirinya peduli atau tidak dengan orang lain. Juga tidak tahu apakah dirinya berada dalam kebenaran atau tidak. Selama tidak bertentangan dengan syar’i, mad’u wajib mentaati murabbi-nya, walau bertentangan dengan pendapatnya sendiri. Namun perlu diingat! Bahwa ketaatan mad’u kepada Anda bukan berarti menutup koridor musyawarah, saran dan kritik. Hal itu tetap perlu dijalankan agar keputusan Anda lebih bijaksana. Dengan mad’u taat kepada Anda, maka Anda lebih mudah untuk membina, mengarahkan, menasihati, dan memobilisasi mereka untuk kepentingan dakwah dan jama’ah.”
“Sangat bermanfaat bila al akh murabbi memberi kesempatan kepada binaan untuk bertanya dan meminta penjelasan, meminta agar tiada seorang pun dari mereka menyimpan sesuatu yang mengganggu jiwanya tanpa berusaha meminta penjelasan tentangnya, dan memberi kesempatan pada mereka untuk bertanya empat mata bagi yang menghendaki, agar tiada rasa tidak enak”. [Musthafa Masyhur]
Ketika kita diberi nikmat oleh Allah SWT untuk menjadi murabbi, hendaknya kita memahami bahwa binaan kita hanyalah titipan, bukan kepunyaan. Saat halaqah berlangsung, bukan hanya binaan kita yang ter-tarbiyah, tetapi diri kita juga berproses untuk lebih bersabar, bijaksana, dan dewasa dalam membina.
Sudah semestinya kita bisa menempatkan cinta dan perhatian kita kepada binaan secara proporsional. Karena cinta butuh jarak yang tepat untuk berekspresi. Ia tidak terlalu jauh tapi tidak terlalu dekat. Tidak cuek tapi tidak juga otoriter.
Layaknya mencintai bunga mawar. Janganlah kita petik dengan alasan ingin melindunginya. Karena dengan begitu, kitalah yang sesungguhnya menghancurkan mawar tersebut. Tapi buatlah pagar di sekelilingnya, agar tidak ada hewan atau orang-orang yang hendak merusaknya. Kemudian siramilah ia dengan sabar agar ia dapat tumbuh dengan indah dan mampu berdiaspora dengan baik.
Allahu a’lam…
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/03/19519/ketika-murabbi-melarang-binaannya-aktif-di-kampus/#ixzz1q8Rxdgxx
Jumat, 23 Maret 2012
Tugas:Peta Jawa Tengah
1. Tentukan sistem
koordinat
2. Lakukan registrasi peta
3.
Lakukan digitasi : fasilitas,jalan, dll
4.
Buat : atribut dan komponen
5.Peta
kontur berfungsi untuk melihat ketinggian
6.Peta
insert berfungsi untuk melihat peta dari peta yang lain
Misalnya:
Peta jawa Tengah bila dilihat dari peta Indonesia
insert-tittle:judul
insert-text: text untuk nama
kecamatan
ArcGIS
GIS (Geographical Information System)
Pengertian
GIS
GIS
(Geographical Information System) atau dikenal pula dengan SIG (Sistem
Informasi Geografis) merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi
yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisis terhadap permukaan
geografi bumi.
Karakteristiknya
yaitu:
a) Sistem
hasil pengembangan software dan hardware untuk tujuan pemetaan.
Hal ini memudahkan user sehingga dapat menyajikan
fakta wilayah dalam satu sistem berbasis computer.
b) Ahli
geografi, informatika, dan komputer, serta aplikasi terkait saling terlibat.
c) Merupakan
gabungan dari data spasial dan non spasial. Data spasial merupakan data yang
berorientasi pada geografis dan data non spasial merupakan keterangan yang berkaitan dengan data contoh :
populasi, luasan.
d) Terdapat
beberapa masalah dalam pengembangan GIS, meliputi: cakupan, kualitas dan
standar data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan
etika, pendidikan serta penerapannya.
e) Tidak
hanya sekedar mengubah peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta digital
(contoh : bentuk permukaan geografi bumi) untuk kemudian disajikan
(dicetak/diperbanyak) kembali.
f) Dapat
melakukan pengumpulan, penyimpanan, transformasi, menampilkan, memanipulasi,
memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah
seperti base map data dan surface geology
g) Dapat
melakukan penyimpanan data dasar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
masalah.
Contoh:
Menyelesaikan masalah perubahan jumlah penduduk memerlukan informasi dasar
seperti angka perpindahan penduduk dari desa ke kota, dan sebagainya.
Pengumpulan data dasar biasanya dilakukan secara berkala dalam jangka yang
cukup panjang. Contoh lainnya yaitu curah hujan, kondisi awan, angin, dll.
Sumber : http://syopian.net/blog/?cat=48
Perbedaan
GIS Dengan Sistem Informasi Lain
Perbedaan GIS dengan Sistem
Informasi lainnya yaitu, data dikaitkan dengan letak geografis dan terdiri dari
data tekstual maupun grafik. GIS juga sangat handal dalam menangani data
spasial dimana dalam GIS, data dapat dipelihara dalam bentuk digital sehingga
data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk
konvensional lainnya sehingga dapat mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya
yang diperlukan dalam melakukan suatu penelitian.
GIS juga didesign untuk menerima
data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintegrasikannya
menjadi sebuah informasi dan salah satu jenisnya adalah data pengindraan jauh.
Pengindraan jauh ini mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan
geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam yang tidak
dimiliki oleh sistem informasi lain
Sumber :
Keunggulan
GIS
Dari informasi tersebut maka GIS itu sangat berguna
dalam berbagai bidang kehidupan dan lebih unggul daripada sistem informasi
biasa. Misalnya :
· Pelayanan
kesehatan contohnya dapat mengembangkan sebentuk peta ilustrasi sehingga dapat
memudahkan user untuk membuat peta dalam suatu wilayah yang mengilustrasikan
distribusi atau oenyebaran terhadap suatu penyakit, kematian bayi, dsb.
· Dalam
bidang agriculture : user dapat mengetahui bagaimana cara untuk meningkatakan
suatu produksi berdasarkan data yang ada.
· Dalam
bidang marketing sehingga kita dapat cara meningkatakan/ mengoptimalisasikan
pemasaran.
· Dalam
bidang Geografi : Misalnya kita dapat mengetahui lokasi rawan yang terjadi dari
bencana alam.
Dengan
adanya GIS maka akan mempermudah user untuk menganalisis, mencari suatu
informasi sehingga dapat membantu user untuk mengambil suatu keputusan
berdasarkan data/ fakta yang terjadi.
GIS
juga dapat mengahsilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan
sebenarnya dengan cepat dan dalam.
Sumber : http://staff.blog.ui.ac.id/soch50/
Perbedaan
Data Spasial Dan Data Atribut
Data atribut merupakan data yang
membantu terbuatnya peta atau sebagai pelengkap dalam pembentukannya. Misalnya
koordinat yang didapat dari suatu perhitungan software. Misalnya Microsoft dan
sebagainya.
Sedangkan data spasial adalah data
yang berorientasi pada geografis, memiliki system koordinat tertentu sebagai
dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda
dari data yang lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif
(atribut). Informasi lokasi berkaitan dengan koordinat baik itu koordinat
geografi ataupun koordinat XYZ. Sedangkan informasi deskriptif atau informasi
non spasial misalnya suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang
berkaitan dengan data contoh : vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan
sebagainya.
Pebedaan
Peta Digital Dengan GIS
Peta
digital: suatu proses pekerjaan pembuatan peta dalam format digital
yang dapat disimpan dan dicetak sesuai keinginan pembuatnya baik
dalam jumlah atau skala peta yang dihasilkan. (sumber: http://geografi-geografi.blogspot.com/2011/09/pemetaan-digital.html)
GIS(Geographic
Information System): sistem yang dapat digunakan untuk menangkap, menyimpan,
menganalisa, serta mengelola data dan karakteristik yang berhubungan yang
secara spasial mengambil referensi ke bumi.
Cara
kerja GPS
GPS
atau Global Positioning System dalam pengertian sederhana adalah salah satu
sistem yang akan membantu kita untuk mengetahui posisi kita berada saat ini.
GPS bekerja dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke perangkat GPS
(handphone atau perangkat lainnya yang dilengkapi teknologi GPS)
Perangkat
GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam menentukan
posisi, kita membutuhkan paling sedikit 3 satelit untuk penentuan posisi 2
dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan posisi 3 dimensi
(lintang, bujur, dan ketinggian). Semakin banyak satelit yang diperoleh maka
akurasi posisi kita akan semakin tinggi sehingga GPS receiver mampu
mengkalkulasi dan menampilkan seakurat mungkin posisi, kecepatan dan informasi
waktu kepada pengguna GPS.
Jika
handphone, smartphone kita telah
dilengkapi dengan fitur GPS, maka nantinya kita bisa melihat posisi kita berada
saat ini di maps (Google Maps, misalnya), bahkan anda bisa menentukan berapa
lama perjalanan anda dari suatu tempat ke tempat lain, terus anda juga bisa
mengukur berapa kecepatan kendaraan anda, dan tentunya anda juga diberi
petunjuk jalan yang mesti dilalui, berapa liter bensin yang dibutuhkan untuk
anda bisa sampai ketujuan.
Untuk memperoleh
detil posisi yang seakurat mungkin, GPS sebaiknya digunakan di ruang terbuka
Penggunaan GPS di dalam ruangan, hutan ataupun di tempat yang banyak
gedung-gedung tinggi, akan membuat GPS bekerja kurang akurat.
Source:
Software perangkat lunak GIS
-Desktop GIS : ArcView,Arcinfo,Mapinfo
-web GIS : mapserver,MapGuide
Opensource,ESRI ArcGis Server(berbayar)
-Mobile GIS: ArcPad,Fugawi,ArcFM
Macam-Macam
Proyeksi Peta Yang Ada
A.
Proyeksi peta menurut jenis bidang
proyeksi dibedakan :
1. Proyeksi bidang datar / Azimuthal / Zenithal
2. Proyeksi Kerucut
3. Proyeksi Silinder
B.
Proyeksi
peta menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan :
- Proyeksi normal
- Proyeksi miring
- Proyeksi transvesal
C.
Proyeksi
peta menurut jenis unsur yang bebas distorsi dibedakan :
- Proyeksi conform
- Proyeksi equidistant
- Proyeksi equivalent
D.
Proyeksi peta menurut modifikasi
(gubahan) dibedakan :
1. Proyeksi Bonne (Equal Area)
2. Proyeksi Sinusoidal
3. Proyeksi Mercator
4. Proyeksi Mollweide
5. Proyeksi Gall
6. Proyeksi Homolografik (Goode)
9. jelaskan
karakteristik model data vector dan raster
·
Karakteristik Vektor
Dalam model data vektor :
Titik distrukturisasi dan
disimpan (direcord) sebagai satu pasang koordinat (x,y).Garis
distrukturisasi dan disimpan sebagai suatu susunan pasangan koordinat (x,y)
yang berurutan.Luasan distrukturisasikan dan disimpan sebagai suatu susunan
pasangan koordinat (x,y) yang berurutan yang menyatakan segmen-segmen garis
yang menutup menjadi suatu poligon.
·
Karakteristik Raster
Resolusi suatu data raster
akan merujuk pada ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh setiap
piksel. Makin kecil ukuran atau luas permukaan bumi yang dapat
direpresentasikan oleh setiap pikselnya, makin tinggi resolusi spasialnya.
Piksel-piksel di dalam
zone atau area yang sejenis memiliki nilai (isi piksel atau ID number) yang
sama.
Pada umumnya, lokasi di
dalam model data raster, diidentifikasi dengan menggunakan pasangan koordinat
kolom dan baris (x,y).Nilai yang merepresentasikan suatu
Piksel dapat dihasilkan
dengan cara sampling yang berlainan:
- Nilai suatu piksel merupakan nilai
rata-rata sampling untuk wilayah yang direpresentasikannya.
- Nilai suatu piksel adatah nilai
sampling yang berposisi di pusat (atau di tengah) piksel yang bersangkutan.
- Nilai suatu pikset adatah nilai
sample yang tertetak di sudut-sudut grid.
Ide
kreatif Menggunakan GIS
Gis untuk mengetahui penyebaran mahasiswa di ITTelkom
Di dalam GIS ini terdapat informasi jumlah
peminat di tiap daerah di Indonesia yang berencana melanjutkan
pendidikannya(kuliah di ITTelkom).
Disini didukung oleh data primer: peta
Indonesia yang teregistrasi dan data sekunder: jumlah peminat ITTelkom,
GIS ini bertujuan untuk membantu dalam
menganalisis berapa besar potensi
peminat yang ingin masuk ke
ITTelkom tiap daerah di Indonesia sehingga
keputusan yang dapat diambil dari analisis GIS tersebut dapat membantu
menentukan strategi pempromosian ITTelkom sesuai dengan penyebaran demand tiap
daerah.
WebGIS
WebGIS adalah sebuah sarana untuk
memberikan informasi kepada masyarakat berupa data spasial (peta) di antaranya
rencana tata ruang kota untuk memberikan gambaran secara keruangan, sehingga
diharapkan masyarakat dapat secara aktif turut serta dalam proses pemanfaatan
lahan di lingkungan masing-masing.
Pada pengembangan WebGIS bisa
dilakukan rancang bangun sistem informasi geografis pada multiclient/user
dengan pendekatan thin client, Selengkapnya (http://logografi.blogspot.com).
Rabu, 25 Januari 2012
Hindari Minum Air Dingin Setelah Makan
Suka
minum air dingin setelah makan? Jika iya, sebaiknya kebiasan itu segera
dihentikan. Kenapa begitu? Menurut ilmu kedokteran, minum air dingin setelah
makan akan membekukan makanan berminyak yang baru dikonsumsi.
Mencegah lebih
baik daripada mengobati, itulah nasehat yang sering diingatkan orang tua kita.
tapi terkadang kita lalai dan bahkan sering melanggar. Pola makanan dan minuman
yang kita konsumsi setiap hari sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita,
hidangan cepat saji dan minuman dingin adalah salah satu yang memberi
kontribusi buruk terhadap kesehatan, mengapa?
Kebiasaan
minuman dingin setelah makan akan mempersempit saluran usus kita. Memang enak,
minum air dingin usai makan, seperti : Teh manis dingin, es krim atau sirup
dingin lainnya, tapi ingat! Hal itu bisa berakibat fatal. Kondisi dingin akan
membekukan makanan berminyak yang baru dimakan. Ini akan memperlambat proses
pencernaan.
Bila lemak-lemak
terbentuk dalam usus, ia akan mempersempit saluran pencernaan dan lama kelamaan
akan menyebabkan lemak berkumpul sehingga kita semakin gemuk atau menuju ke
arah munculnya berbagai penyakit.
Untuk menghindari
hal demikian terjadi, biasakanlah minum air panas, teh panas atau yang lainnya.
Tentu saja dengan panas yang layak untuk diminum. Kurangi kebiasaan
meminum-minuman dingin baik yang telah didinginkan di kulkas atau dicampur es.
Minuman yang dingin bisa mengakibatkan mengkerutnya saluran-saluran darah dari
yang besar hingga sekecil diameter rambut kita.
Orang-orang Jepang dan China telah membiasakan minum Teh Panas
atau Sup Panas usai makan dan bukannya air dingin. Ternyata kebiasaan mereka
itu dapat mengurangi ataupun menghambat munculnya serangan jantung.
Tentang air panas
kaitannya dengan “serangan jantung” tentu ada korelasinya. Bagi mereka yang
memiliki penyakit jantung koroner berapapun persentase penyumbatannya, akan
memudahkan terjadinya serangan jantung apabila terbiasa minum air dingin. Hal
demikian karena saluran koronernya bisa mengeras dan atau mengkerut sehingga
lubang salurannya bisa mengecil yang pada gilirannya dapat menghambat laju dari
ke jantung. Oleh karena itu, untuk menghambat proses mengkerut dan mengerasnya
saluran koroner, biasakanlah meminum air panas.
Bagi mereka yang
mendapat serangan jantung koroner, ada baiknya minum air panas untuk
mengembangkan saluran koronernya memperlancar laju darah, sebelum diambil
tindakan medis selanjutnya.
Setiap orang harus
mengenali tanda-tanda serangan jantung terutama jantung koroner. Apabila tangan
sebelah kiri merasakan sering pegel-pegel mulai dari jari tangan hingga bahu
dan kemudian diikuti seringnya kesemutan. Kemudian, rasa sakit di dada sebelah
kiri hingga tembus ke punggung. Selanjutnya diikuti rasa pusing, sesak nafas dan
berkeringat dingin. Maka gejala-gejala demikian adalah awal atau permulaan
serangan jantung. Apabila kita mengenali gejala tersebut, maka segeralah
melakukan tindakan yang diantaranya minum air panas, sebelum meminum obat-obat
untuk mengencerkan darah seperti Trombo aspilet, ascardia atau palavic.
Terapi saluran
koroner dengan air panas yang diminum itu, tentu saja hanya sebagai mencegah
berlanjutnya serangan jantung. Jalan yang terbaik untuk mencegah munculnya
serangan jantung koroner itu adalah perilaku sehat kita, sebagaimana tips di
bawah ini.
1. Melakukan
tindakan olah raga secara rutin sesuai dengan porsi usia dan dilakukan secara
konsisten. Kalau memungkinkan, dilakukan setiap hari dengan minimal 10 ribu
langkah ;
2. Makanlah yang
baik dan halal serta menghindari yang berkadar lemak tinggi seperti pada daging
jeroan, bersantan, berminyak (Goreng-gorengan), dan yang mengandung zat kimia
(pemanis, pengawet dan pelezat). Hindari merokok. Ini berbahaya;
3. Hidup
bersahaja, bersabar, hidup bersih diri dan lingkungan
4. Untuk
mengurangi kadar kolesterol dalam darah kita, maka biasakan melakukan diet
melalui puasa atau mengurangi makanan seperti pada point kedua
5. Apabila saat
ini kita sudah merasakan gejala serangan jantung, maka rajinlah konsultasi dengan
dokter
Semakin banyak
kita mengenali gejala awal serangan jantung, dan melakukan tindakan-tindakan
sebagai point kesatu hingga keenam, maka akan semakin terbuka lebar terhindar
dari serangan jantung yang mematikan. Mudah-mudahan kita senantiasa diberikan
kesehatan oleh Allah SWT. dan dengan sehat itu, kita bisa beribadah dengan baik
dan menjalani kehidupan dengan tenang.
*Beritaunik.net
Langganan:
Postingan (Atom)